Sumur RY-309 memiliki nilai watercut 100% pada lapisan Baturaja. Hal tersebutmembuat dilakukannya KUPL unutk membuka formasi Telisa. Formasi Telisa beradapada interval 3110-3130ft. Permeabilitas dari sumur tersebut sebesar 4 mD, nilai tersebutdiambil dari permeabilitas sumur sekitar. Formasi Telisa memiliki tekanan sebesar 700 psidi kedalam 3113 ft. Karena nilai permeability kecil dan kecilnya aliran yang dihasilkansetelah dilakukan pindah lapisan, diputuskan untuk melakukan proses stimulasi sumuryaitu hydraulic fracturing. Metoda yang digunakan ialah metoda pillar proppant fracturing.Metoda ini dipilih untuk memaksimalkan potensi sumur dengan menlakukan injeksi fluidauntuk merekahkan formasi, dan mengisinya dengan proppant untuk menahan clossurepressure dari formasi tersebut. Hasil pelaksanaan main frac menggunakan desain yangtelah direncanakan ulang ternyata tidak jauh melenceng dari target perkiraan desain itusendiri. Hal ini dapat ditinjau dari perolehan dimensionless fracture conductivity (Fcd)sebesar 66 dan frac conductivity sebesar 80722 mD.ft