Pengendapan merupakan suatu cara yang paling sederhana, murah, dan banyak digunakan dalam proses pengolahan air limbah. Kinerja dari suatu design bak pengendap sangat spesifik untuk setiap jenis limbah, oleh sebab itu jika suatu peralatan sedimentasi dirancang tanpa suatu eksperimen, kinerja yang dihasilkan sering tidak memuaskan. Metode grafis merupakan salah satu cara dalam menentukan desain bak sedimentasi. Metode grafis dapat menghasilkan suatu desain bak pengendap yang tepat sebagaimana sistem komputasi karena ditentukan dengan eksperimen namun dengan cara yang lebih sederhana dan biaya yang murah. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bak pengendap air limbah dari proses lumpur aktif dengan metode grafis disesuaikan dengan kriteria dasar-dasar perencanaan bak pengendap. Penelitian secara laboratoris dilakukan melalui pengamatan proses pengendapan dalam tabung kaca tinggi 150 cm dan luas penampang 100 cm2. Parameter yang diamati adalah tinggi endapan vs waktu pengendapan. Dengan perhitungan secara grafis didapatkan hasil sebagai berikut. Untuk mengendapkan lumpur dengan kandungan TSS awal 4325 mg/L menjadi 18.000 mg/L dengan debit 300 m3/hari diperlukan HRT (Hydraulic Retention Time) 1,87 jam, Luas area pengendapan 20,83 m2, Volume bak pengendap 31,24 m3. Perkiraan lumpur yang dihasilkan adalah sebesar 98,61 kg TSS/hari.