Latar Belakang Retinopati Diabetika Proliferatif (PDR) merupakan komplikasi yang paling parah pada penyakit retinopati diabetik. Sekitar 50% pasien dengan PDR dapat menjadi buta setelah 5 tahun. Laser Panretinal Photocoagulation (PRP) dinyatakan sebagai standar perawatan untuk pengobatan PDR yang efektif mengurangi risiko kehilangan penglihatan berat.Tujuan Membuktikan adanya perbedaan nilai Quality of Life pada penderita PDR yang mendapat terapi laser PRP dengan yang tidak mendapat terapi laser PRP.Metode Jenis penelitian ini adalah analitik komparatif dengan rancangan cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita PDR berjumlah 58 orang yang dibagi menjadi kelompok Laser dan kelompok Non-Laser. Jumlah subjek pada masing-masing kelompok 29 orang. Subjek pada kelompok Laser telah mendapatkan terapi berupa Laser PRP, sedangkan subjek pada kelompok Non-Laser belum pernah mendapatkan terapi Laser PRP. Pengambilan data Quality of Life dilakukan satu kali menggunakan kuesioner NEI VFQ-25 dalam bentuk composite score dan 12 subskala. Analisa data menggunakan uji T tidak berpasangan. Perbedaan dinyatakan bermakna jika p<0,05.Hasil Berdasarkan data yang terkumpul dari 58 subjek, didapatkan hasil rerata composite score QOL pada kelompok Non-Laser adalah 54,39 ± 14,06 sedangkan pada kelompok Laser adalah 59,76 ± 17,90. Pada uji T tidak berpasangan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antar kedua kelompok (p = 0,209). Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada seluruh subskala kecuali subkala Distance Activities (p=0,026).Kesimpulan Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada Quality of Life penderita PDR yang mendapat terapi Laser PRP dengan yang tidak mendapat terapi Laser PRP.