Lalat rumah merupakan salah satu vektor penyakit yang dapat membawa beberapa jenis bakteri patogen pada manusia, diantaranya typoid, kolera, disentri, dan cacingan, sehingga perlu dilakukan upaya pengendaliannya dengan insektisida nabati daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) berbentuk lilin aromatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berbagai konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam bentuk lilin aromatik terhadap jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang tertolak, dengan konsentrasi 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan kontrol yang tidak menggunakan ekstrak daun jeruk nipis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, sampel dalam penelitian ini adalah lalat musca domestica sebanyak 525 ekor, dengan jumlah pengulangan 6 kali dan perlakuan 3 buah, masing-masing perlakuan berisi 25 ekor lalat pada kandang, teknik pengambilan sampel secara random sampling, dan teknik pengumpulan data dengan menghitung presentase jumlah lalat yang tertolak serta mengukur suhu dan kelembaban udara ruangan, lama pengamatan 60 menit yang diamati setiap menit. Penelitian ini menggunakan analisis Kruskal-Wallis dan T Test. Hasil Penelitian menunjukan bahwa presentase jumlah lalat rumah yang tertolak pada masing-masing konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis yaitu pada konsentrasi 0,4% sebesar 81,98%, pada konsentrasi 0,6% sebesar 86,43%, dan pada konsentrasi 0,8% sebesar 92,82%. Hasil uji statistik Kruskal-Wallis diperoleh p ≤ α (0,045 ≤ 0,05) sehingga ada perbedaan konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dalam bentuk lilin aromatik terhadap jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang tertolak. Disarankan masyarakat menggunakan ekstrak daun jeruk nipis dalam bentuk lilik aromatik untuk menolak kehadiran lalat rumah, terutama di warung-warung makan.