Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap peranan kepribadian pada gangguan somatisasi serta memformulasikannya pada sebuah model yang menjelaskan gangguan somatisasi. Hipotesis model yang diajukan oleh peneliti, yaitu bahwa dimensi kepribadian berperan terhadap gangguan somatisasi, dan peranan tersebut tidak terlepas dari adanya stresor kehidupan sebagai faktor pemicu. Subjek penelitian ini dikategorikan pada dua kelompok, yaitu subjek penderita gangguan somatisasi (subjek pasien) dan subjek bukan penderita (subjek normal). Masing-masing kelompok berjumlah 106 subjek, sehingga total subjek penelitian berjumlah 212 subjek. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen berupa Adult Somatization Inventory (ASI), Skala Stresor Kehidupan, Skala Kemandirian, Skala Harga Diri Serta Skala Kepribadian Tahan Banting (hardiness). Temuan penelitian ini antara lain: pertama, harga diri, kemandirian, dan kepribadian tahan banting terbukti merupakan dimensi kualitas individu yang membentuk kepribadian. Kedua, kepribadian terbukti memberikan efek yang signifikan terhadap gangguan somatisasi. Melalui model yang tersusun didapatkan bahwa kepribadian dapat memprediksi gangguan somatisasi secara signifikan (?=-0,699; p