The increasing number of coffee shops in Bandung is an impact of today’s lifestyle of youth.Entrepreneurs see their lifestyle as business opportunities. As its consequences, many former residential buildings in colonial era have shifted into coffee shops. The competition is so tight that each coffeeshop tried every way possible to attract the customers, especially by offering a pleasant atmosphere through modern-style interior design favored by the youth. Such exploration of style in architectural design may become a threat to the city’s local identity, especially to heritage buildings. Therefore, the study of applying local identity in  typology of houses that had been transformed into coffeeshops is urgently required to preserve local values. It uses qualitative method through purposive sampling on two popular coffeeshops in Bandung, namely Mimiti Coffee and Space and One Eighty Coffee and Music. The result shows that the conversion of coffeeshops in Bandung still follow the latest style by applying tropical architecture that helps to preserve local identity in the contemporary design era.Keywords: Local Identity, Colonial Architecture, Design Approach, Coffeeshop Design________________________________________________________________ Pertumbuhan kedai kopi di Bandung meningkat pesat sebagai dampak dari gaya hidup generasi muda masa kini. Hal ini dibaca sebagai peluang bisnis yang membuat bangunan rumah tinggal peninggalan era kolonalisme beralih fungsi menjadi kedai kopi. Dengan tingkat persaingan yang tinggi, setiap kedai kopi berupaya sedemikian rupa untuk menarik minat pasar terutama dengan menyodorkan pengalaman ruang yang menarik melalui desain ruang dengan gaya terkini yang digemari anak muda. Pembaharuan gaya ini dapat mengancam identitas lokal yang ada terutama jika bangunan yang digunakan merupakan bangunan peninggalan sejarah. Dengan demikian, ulasan mengenai penerapan identitas lokal pada tipologi rumah tinggal yang telah beralih fungsi menjadi kedai kopi di era kontemporer menjadi sesuatu yang penting dibahas demi upaya pelestarian nilai lokalitas. Jurnal ini bersifat kualitatif melalui puposive sampling pada dua kedai kopi populer di Bandung, yakni Mimiti Coffee and Space dan One Eighty Coffee and Music. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedai kopi alih fungsi yang populer di Bandung tetap mengikuti gaya terkini dengan melakukan penerapan arsitektur tropis yang mampu membantu melestarikan identitas lokal di era desain kontemporer ini.Kata Kunci: Indentitas Lokal, Arsitektur Kolonial, Pendekatan Desain, Desain Kedai Kopi