PT.SJM.adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi mesin. Adapun masalah yang dihadapi PT.SJM.yaitu terjadinya penumpukan salahsatu produk (Bottle Neck) dan kekurangan pada produk lainnya yang menyebabkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan yang optimal akibat meningkatnya biaya produksi. Prosedural penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh PT. SJM, maka untuk mengatasi hal tersebut dengan bagaimana menyusun Jadual Induk Produksi (JIP) yang efektif dan efisien sehingga dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam merencanakan produksi. Selain itu perbaikan terhadap perencanaan dan penjadualan produksi dengan metode disagregat merupakan salah satu solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasi terjadinya peningkatan biaya produksi. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam menyusun Jadual Induk Produksi (JIP) adalah melakukan peramalan permintaan, perencanaan agregat dan perencanaan disagregat. Hasil dari perencanaan disagregat berupa Jadual Induk Produksi (JIP) dan rencana tingkat persediaan untuk setiap periode perencanaan selama satu horizon atau 12 periode. Hasil dan kesimpulan penelitian degan Penerapan metode disagregat dalam perencanaan Jadual Induk Produksi (JIP) di PT.SJM. ternyata menghasilkan penghematan biaya. Penghematan biaya yang terjadi setelah menerapkan Jadual Induk Produksi (JIP) sebesar Rp.6.551.763 tahun atau sebesar 46.50 % / tahun. Dengan demikian usulan penerapan Jadual Induk Produksi (JIP) tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam penjadualan produksi pada periode mendatang.dan perlu saran untuk selalu melakukan pengendalian sumberdayamanusia dengan pelatihan pelatihan dalam penguasaan permesinan.