AbstractThe problems of national education which are the focus of the Community Service Program (AbdiMas) to schools are based on: (1) the tendency of learning on teacher activities, (2) identical use of lecture and demonstration methods in teacher activities, and (3) learning materials that emphasize more on concepts rather than competencies. So it is needed the skills of management of innovative and interactive learning process as teacher pedagogic competence.. Implementation of training is given to educators at SMP St. Andreas, Jakarta. using presentation methods, lectures, and active participation of participants in discussions, questions and answers, demonstrations and practices and simulations. The data presentation is done by using quantitative and qualitative analysis. By using Talent Search Matrix the results show that: (1) 62.5% of teachers are in a position to exceed the standard / exceed expectations in building innovative and interactive learning in total from the overall dimensions of social constructivism as well as the use of teaching methods and tools; (2) 25% of teachers have occupied the position of meeting the potential standards and performance of innovative and interactive learning process through the dimension of social constructivism, the use of teaching methods and tools; (3) 12.5% of teachers are in sufficient position to facilitate innovative and interactive learning. The conclusion is that partner schools are ready to design future roles in innovative and interactive learning. Keywords: management skills process learning, innovative, interactive AbstrakPermasalahan pendidikan nasional yang menjadi fokus program Pengabdian bagi Masyarakat (AbdiMas) kepada sekolah berdasar pada: (1) kecenderungan pembelajaran atas aktifitas guru, (2) identiknya penggunaan metode ceramah dan demonstrasi dalam aktifitas guru, dan (3) materi pembelajaran yang lebih menekankan pada konsep daripada kompetensi. Proses pembelajaran ini berlangsung menjadi sebuah warisan budaya sebuah ruang kelas. Maka sangat dibutuhkan keterampilan manajemen proses pembelajaran inovatif dan interaktif sebagai kompetensi pedagogik guru. Pelaksanaan pelatihan diberikan kepada para pendidik di SMP St. Andreas, Jakarta. dengan menggunakan metode presentasi, ceramah, dan partisipasi aktif peserta dalam diskusi, tanya jawab, demonstrasi serta praktek dan simulasi. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif . Dengan menggunakan Talent Search Matrix diperoleh hasil bahwa: (1) 62,5% guru menempati posisi melampaui standar/melebihi harapan dalam membangun pembelajaran yang inovatif dan interaktif secara total dari keseluruhan dimensi konstruktivisme sosial maupun penggunaan metode dan alat pengajaran; (2) 25% guru telah menempati posisi memenuhi standar potensi dan kinerja proses pembelajaran yang inovatif dan interaktif melalui dimensi konstruktivisme sosial, penggunaan metode dan alat pengajaran; (3) 12,5% guru berada pada posisi cukup dalam memfasilitasi pembelajaran inovatif dan interaktif. Kesimpulan yang diperoleh adalah sekolah mitra siap untuk merancang peran masa depan dalam pembelajaran inovatif dan interaktif. Kata kunci : keterampilan manajemen proses pembelajaran, inovatif, interaktif