Gempabumi kuat dan dirasakan dengan kekuatan magnitudo 6.5 terjadi di 119 km ke arah tenggara Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah pada kedalaman 48 km. Gempabumi tersebut berpusat di laut pada koordinat 8.48o LS dan 109.17o BT pada tanggal 25 Januari 2014. Gempabumi tersebut memicu dampak kerusakan di beberapa lokasi, termasuk kabupaten Banyumas, Kebumen, Cilacap dan Purworejo. Dalam rangka mitigasi bahaya alam kebumian, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan gelombang seismik dengan kedalaman lapisan-lapisan dekat permukaan pada struktur geologi dangkal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seismik refraksi. Metode ini dilakukan dengan menginterpretasi sinyal seismik dari gelombang buatan manusia yang menjalar di dekat permukaan bumi. Seismogram akan menampilkan waktu tempuh gelombang, jarak antar gelombang dan sumber gelombangnya sendiri. Struktur lapisan geologi yang ada di dalam bumi dapat diperkirakan berdasarkan besarnya kecepatan gelombang seismik. Penelitian ini berlokasi di area kampus Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung. Pengukuran dilakukan mengingat lokasinya yang dekat dengan pusat gempabumi dan keunikan batuannya yang terbentuk dari pengangkatan lantai dasar samudra. Berdasarkah hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara kecepatan gelombang seismik dengan kedalaman lapisan-lapisan dekat permukaan. Semakin dalam lapisan tanah dari permukaan bumi, maka kecepatan gelombang seismik akan semakin tinggi.