Yogyakarta adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah remaja sebanyak 713.600 orang atau 20% dari total populasi penduduk. Kota Yogyakarta ini pun tidak lepas dari permasalahan remaja terutama terkait dengan akses pornografi. Salah satu sekolah menengah pertama menjadi tempat penelitian yang dipilih berdasarkan besarnya resiko yang dimiliki terhadap paparan pornografi. Penggalian data dilakukan dengan observasi, wawancara dan focus group discussion (FGD) serta analisis komunitas yang menghasilkan fakta bahwa ditemukannya permasalahan yang ada terkait dengan pornografi. Adanya rasa penasaran dan kurangnya pengetahuan siswa akan bahayanya akses pornografi dan sikap siswa yang menganggap bahwa akses pornografi biasa-biasa saja menjadi salah satu penyebab siswa mengakses pornografi Tujuan: peningkatan pengetahuan dan sikap siswa menengah pertama tentang pencegahan adiksi pornografi Metoda: pre-post test, Diskusi Kelompok Terarah, diskusi mendalam Hasil: pengetahuan siswa meningkat tentang pencegahan adiksi pornografi, untuk sikap siswa tentang pencegahan adiksi pornografi menurun Kesimpulan: menggunakan media sosial efektif untuk peningkatan pengetahuan bahaya adiksi pornografi