Penelitian mengenai cara penyulingan kulit kayumanis telah dilakukan di Laboratorium Ekofisiologi Hasil, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, mulai Juni sampai Desember 1997. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh ukuran dan susunan bahan baku didalam ketel suling serta lamapenyulingan terhadap rendemen dan mutu minyak kulit kayumanis Srilangka/Ceylon(Cinnamomum zeylanicumNees). Bahan baku berupa kulit batang dan dahan kayumanis berumur 13 tahun, berasal dari Kebun Percobaan Cimanggu, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat,Bogor. Metode penyulingannya adalah metode dikukus (steam and water distillation) dengan perlakuan terdiri atas tiga faktor yaitu (1) ukuran bahan baku, (2) susunan bahan baku dalam ketel suling, dan (3) lama penyulingan. Pengamatan dilakukan terhadap rendemen minyak dan parameter mutu minyak yaitu bobot jenis, indeks bias, putaran optik, kelarutan dalam etanol, persentase total senyawa aldehida (dihitung sebagai sinamaldehida) dan analisis komponen kimia minyak kulit kayumanis. Rancangan percobaan adalah Acak Lengkap secara faktorial dengan ulangan dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak semakin meningkat pada bahan yang berukuran semakin kecil serta penyulingan yang semakin lama. Rendemen tertinggi (1,08%,v/b) diperoleh pada perlakuan: susunan bahan tidak bertingkat (langsung), ukuran bahan sedang (0,5-1,0 cm) dan penyulingan selama 6 jam. Hasil analisis minyak dengan kromatografi gas menunjukkan adanya 34 macam komponen, dengan komponen kimia utama adalah sinamaldehida, eugenol,linalool dan sineol. Kombinasi perlakuan terbaik ditinjau dari mutu minyaknya adalah: susunan bahan bertingkat (dua tingkat), ukuran bahan sedang (0,5-1,0 cm) dan penyulingan 4 jam yang menghasilkan rendemen minyak 0,81% (v/b), bobot jenis (20 0C) 1,5641, putaran optik (-) 4,73 0, kelarutan dalam etanol 70% 1:1,25 dan total aldehida (sinamaldehida) 56,63%.