Asap cair merupakan hasil pirolisis kayu yang bersifat alami dan dapat digunakan untukproses pengawetan pada produk peternakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitastelur itik pegagan yang diawetkan dengan menggunakan asap cair melalui proses perendaman yangdisimpan pada lama penyyimpanan yang berbeda. Variabel yang diukur antara lain tebal kerabang,persentase berat kerabang, kedalaman rongga telur, indeks putih telur, dan warna kuning telur.Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4x3. Faktor pertamaadalah konsentrasi asap cair yang terdiri atas 4 level, yaitu 0, 5, 10, dan 15% (v/v). Faktor keduaadalah lama penyimpanan telur yang terdiri atas 3 level, yaitu 4, 8, dan 12 hari. Masing-masingperlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan sidik ragamdan apabila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tebal kerabang, persentase berat kerabang, dan warna kuning telurnyata (P<0,05) dipengaruhi oleh asap cair, sedangkan untuk kedalaman rongga udara dan indeksputih telur berpengaruh tidak nyata (P>0,05). Lama penyimpanan nyata (P<0,05) mempengaruhikedalaman rongga udara dan indeks putih telur, sedangkan untuk tebal kerabang, persentase beratkerabang, dan warna kuning telur berpengaruh tidak nyata (P>0,05). Kesimpulan penelitian adalahsemakin besar konsentrasi larutan asap cair yang digunakan dalam proses perendaman asap cair,maka persentase berat kerabang dan tebal kerabang semakin menurun. Sementara itu, penggunaanasap cair hingga konsentasi 15 % belum mampu mempengaruhi nilai indeks putih telur dankedalaman rongga udara, sedangkan untuk lama penyimpanan telur yang optimal adalah selama 4hariKata kunci : Asap cair, itik pegagan, kualitas telur, lama penyimpanan