Latar belakang : Metanol merupakan salah satu senyawa yang dapat merusak secara sistemik akibat dari asidosis. Salah satu organ yang terkena dampak adalah hipokampus. Ranitidine diketahui dapat menurunkan kadar asam format dalam darah sehingga dapat mengurangi dampak toksik dari metanol.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ranitidine terhadap histopatologi hipokampus tikus Wistar dengan intoksikasi metanol akut.Metode : Penelitian true experimental dengan rancangan parallel post test only control group design ini menggunakan tikus strain Wistar jantan usia 2-3 bulan (n=15) yang secara random dibagi menjadi 3 kelompok (kelompok kontrol negatif (n=5), kelompok kontrol positif (n=5), dan perlakuan (n=5)). Pada 8 jam setelah pemberian perlakuan, otak tikus diambil dan diperiksa persentase nekrosis dari sel hipokampus dengan pengecatan HE . Uji statistik yang digunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok perlakuan.Hasil : Pada penelitian ini didapatkan peningkatan jumlah sel nekrosis hipokampus pada kelompok kontrol positif dibandingkan kontrol negatif dan penurunan pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol positif. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p=0.008), dan perlakuan (p=0.008). Akan tetapi tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (p=0.690).Simpulan : Permberian ranitidine dapat mengurangi derajat nekrosis sel pada sel hipokampus tikus Wistar dengan intoksikasi metanol akut.