Latar belakang: Kunyit (Curcuma longa) merupakan salah satu rempah yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan aktif dari kunyit yaitu curcumin mempunyai fungsi sebagai antiinflamasi pada reaksi alergi. Alergi bukan penyakit yang mematikan, tetapi penyakit ini dapat menjadi masalah kesehatan dan sosial ekonomi global.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak kunyit berpengaruh terhadap jumlah eosinofil di jaringan paru mencit BALB/c yang diinduksi ovalbumin.Metode: Penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test only controlled group design. Sampel penelitian berupa 18 ekor mencit BALB/c yang dibagi secara acak menjadi tiga kelompok: kontrol negatif, kontrol positif yang diinduksi ovalbumin, dan kelompok perlakuan yang diinduksi ovalbumin dan diberikan ekstrak kunyit dengan dosis 100 mg/kgBB. Pemberian ekstrak dilakukan per oral melaui sonde selama 16 hari. Pada akhir penelitian mencit diterminasi, organ paru diambil untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi, dan dilakukan perhitungan jumlah eosinofil di jaringan peribronkhial paru.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan (p=0,000). Rerata jumlah eosinofil lebih tinggi secara bermakna pada kelompok kontrol positif dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0,000) dan lebih rendah secara bermakna pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kontrol positif (p=0,016).Kesimpulan: Pemberian ekstrak kunyit dapat menurunkan jumlah eosinofil di jaringan paru mencit yang diinduksi ovalbumin.