Kesehatan reproduksi (kespro) merupakan salah satu hak yang harus diperoleh remaja, namun akses untuk memperoleh informasi yang valid masih minimal. Minimnya pengetahuan remaja terkait kespro memiliki dampak yang besar, mulai dari kehamilan tidak diinginkan (KTD) hingga tingginya angka aborsi yang mengancam nyawa. Remaja lebih merasa nyaman bercerita terkait kesehatan reproduksi bersama teman sebaya daripada orang tua. Tujuan: mengetahui pengaruh pembentukan peer educator terhadap pengetahuan remaja terkait kespro. Metode: Membentuk peer educator dari siswa SMA yang menjadi perwakilan tiap kelas dengan jumlah total 16 siswa (1 perempuan dan satu laki-laki di masing-masing kelas). Setelah dilatih, siswa mempraktekkan perannya sebagai peer educator pada teman sekelas melalui forum group discussion (FGD). Evaluasi dilakukan dengan metode pre dan post-test serta penulisan kesan saat pelatihan dan FGD. Hasil: terdapat perbedaan pengetahuan kespro yang signifikan (p=0,00) setelah mengikuti pelatihan dan FGD bersama peer. Hasil data kualitatif remaja merasa lebih nyaman untuk bercerita terkait kespro pada teman sebaya. Kesimpulan: Pembentukan peer educator dapat menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait kespro