Air tidak hanya berfungsi untuk reaksi kimia semen pada beton tetapi air juga menentu-kan kemudahan pengerjaan (workability)  beton. Oleh karena itu penambahan air pada komposisi beton harus dikendalikan dan disesuaikan dengan workability yang diingin-kan.. Salah satu cara agar workability tinggi adalah dengan memakai nilai slump yang tinggi pada saat desain campuran. Nilai slump yang tinggi ternyata seringkali menim-bulkan  kekhawatiran apakah kuat tekan yang direncanakan akan tercapai.Dengan cara melakukan desain campuran untuk kuat tekan rencana 20 MPa dengan tiga variasi nilai slump yaitu slump 30, slump 60 dan slump 90. Agregat yang digunakan pada ketiga campuran berasal dari sumber yang sama dan semen yang juga sama. Maka  ingin diketahui bagaimana pengaruh variasi  nilai slump terhadap kuat tekan beton. Dapat disimpulkan walaupun terdapat perbedaan hasil uji kuat tekan tetapi variasi nilai slump tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan beton terutama pada umur beton 28 hari dan kuat tekan rencana juga dapat tercapai.