Pencairan batubara merupakan teknologi pemanfaatan batubara yang dapat menggantikan peran minyak bumi di masa depan. Proses pencairan batubara dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti karakteristik batubara, kondisi operasional, pelarut dan katalis. Komposisi kimia batubara, komposisi mineral, zat terbang dan kadar air merupakan komponen karakteristik batubara yang berpengaruh terhadap peningkatan konversi dan perolehan minyak. Fokus penelitian ini adalah pengaruh kadar air terhadap proses dan hasil pencairan yang dilakukan pada otoklaf berkapasitas 5 liter dengan suhu 400ºC. Pengamatan proses pencairan menunjukkan peningkatan tekanan dengan cepat pada pencairan batubara lignit, sebaliknya tekanan reaksi pada pencairan batubara subbituminus dan bituminus cenderung stabil. Data hasil pencairan memperlihatkan bahwa batubara Papua dengan kadar air tinggi menghasilkan konversi tinggi mencapai 88,97 % dan perolehan minyak sebesar 63,34 %, sedangkan batubara Kutai 1 2 yang memiliki kadar air rendah menghasilkan konversi rendah masing-masing sebesar 84,79 % dan 78,67 % serta perolehan minyak masing-masing sebesar 60,98 % dan 62,83 %.