Discharge planning atau perencanaan pulang bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan lanjutan di rumah setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit. Discharge planning yang efektif mampu menjamin pasien dan keluarga melakukan tindakan perawatan paliatif lanjutan yang aman dan realistis setelah meninggalkan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan discharge planningmodel LIMA terhadap kesiapan pasien dengan penyakit diabetes melitus dan keluarga dalam menghadapi pemulangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan quasi eksperimental yang dilakukan di dua ruang rawat inap pada RS X Palembang. Sebanyak 31 pasien diabetes melitus dinilai skor kesiapan pulang sebelum dan setelah intervensi discharge planning model LIMA dengan menggunakan kuesioner RHDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam skor rata-rata kesiapan pulang pre-test dan post-test, yang berarti bahwa ada pengaruh discharge planningmodel LIMA terhadap kesiapan pulang di antara pasien dengan diabetes melitus.