Latar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi obesitas pada anak mengalami peningkatan tiap tahunnya. Obesitas dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko seperti genetik, nutrisi, faktor perilaku, aktivitas fisik dan faktor sosial ekonomi. Salah satu cara pengukuran obesitas adalah menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh (IMT) dianggap baik dalam menentukan obesitas anak. Circuit training  merupakan   salah   satu   bentuk   latihan   kardiorespirasi   yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran dan mampu menurunkan IMT pada anak obesitas.Tujuan: Membuktikan adanya perbedaan IMT sebelum dan sesudah pemberian circuit training pada anak obesitas.Metode: Penelitian kuasi eksperimental dengan one group pre test and post test design yang dilaksanakan di SDN Bojongsalaman 2, Semarang. Sampel penelitian ini adalah anak obesitas yang berusia 10-12 tahun merupakan siswa SDN Bojongsalaman 2, Semarang (n=14). Indeks Massa Tubuh (IMT) diuukur sebelum dan setelah diberikan circuit training. Uji hipotesis yang diberikan adalah uji paired T-test.Hasil: Penelitian kuasi eksperimental dengan one group pre test and post test design yang dilaksanakan di SDN Bojongsalaman 2, Semarang. Sampel penelitian ini adalah anak obesitas yang berusia 10-12 tahun merupakan siswa SDN Bojongsalaman 2, Semarang (n=14). Indeks Massa Tubuh (IMT) diuukur sebelum dan setelah diberikan circuit training. Uji hipotesis yang diberikan adalah uji paired T-test.Kesimpulan: Perlakuan circuit training selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dapat menurunkan IMT, tetapi secara perhitungan statistik, penurunan rerata IMT dianggap tidak bermakna kemungkinan dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti tidak terpantaunya asupan makanan dan aktivitas di luar jam penelitian serta ketidaktepatan gerakan saat melakukan circuit training.