Anemon laut merupakan salah satu jenis hewan dari filum Cnidaria. Mereka dapat dibudidayakan dan diperbanyak secara vegtatif dengan metode fragmentasi. Fragmentasi adalah sistem reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan bagian tubuh sehingga membentuk individu baru yang berasal dari satu individu sehingga mempercepat proses reproduksi. Namun cara fragmentasi ini sering menemui kendala, yaitu rendahnya tingkat kelangsungan hidup (survival rate), serta performa morfologis yang mengalami pemutihan. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan dari algae berfilamen serta ketidakmampuan anemon beradaptasi pada kondisi lingkungan buatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kelangsungan hidup dan tampilan morfologis anemon pasir (Heteractis malu). Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 perlakuan, dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keberadaan cahaya sangat mempengaruhi kehidupan anemon. Namun demkian, intensitas cahaya tidak berpengaruh signifikan terhadap tampilan morfologis anemon. Ketiadaan cahaya akan membuat tampilan morfologis anemon (warna tubuh) semakin pucat. Cahaya berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup anemon pasir (H. malu). Kondisi yang gelap tanpa cahaya akan menurunkan tingkat kelangsungan hidup anemon.