The objective of these experiment is to calculate the minimale capacity of paddle from techno-economical stand point. Technically, the quality of the liming product by paddle were better quality than the leather processed by using drum. Usually paddle machine were made of teac wood or brick wall. Based on economic evaluation, the production price of the paddle that were made of teac wood (1000 dm3 and 1500 dm3scale) were Rp. 334,46 and Rp. 285,45 respectivelly, made of brick wall  (1000 dm3 and 1500 dm3scale)were Rp. 317, 83 and Rp. 273,56 and used of drum Rp. 353,56. Therefore the paddle machine made of brick wall in 1500 dm3 scale was the most economic machine.   INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas minimal berbagai jenis paddle ditinjau dari sudut tekno-ekonomi. Secara teknis, produk proses pengapuran dengan paddle lebih terjaga kualitasnya dari pada menggunakan drum. Berdasar hasil studi lapangan paddle umumnya dibuat dari bahan kayu jati atau pasangan batu bata. Berdasar evaluasi ekonominya ongkos proses pengapuran menggunakan paddle kayu jati 1000 dm3 dan 1500 dm3 masing-masing Rp. 334,46 / lembar dan Rp. 285,45/ lembar. Sedangkan paddle pasangan batu bata masing-masing Rp. 317,83/ lembar dan Rp. 273,56/lembar dan ongkos pengapuran menggunakan drum Rp. 353,56/ lembar. Dengan demikian pengapuran menggunakan paddle yang dibuat dari batu bata volume 1500 dm3 adalah yang paling ekonomis.