Sekarang ini, Feminisme tidak lagi sekedar wacana akademiktetapi sudah pada memasuki ranah gerakan. Di antaragerakan yang digelorakan adalah gerakan kesetaraan genderdalam dunia pendidikan. Yaitu Pendidikan berkeadilan bagi kaumperempuan. Pendidikan kaum perempuan yang dikehendakiadalah pendidikan berdimensi paradigmatik, egaliter, fleksibledan persuasive. Ide ini tidak lain merupakan spirit dari feminisme.Sasaran lembaga pendidikan yang ingin dievaluasi dan dikonstruksimenurut kaum feminis adalah Pendidikan ala PondokPesantren yang dianggap bias gender.Tulisan ini, menawarkan solusi untuk membendung intervensiBarat yang akan menghancurkan eksistensi dan kemandirianPondok Pesantren. Diantara solusi yang ditawarkan adalah merumuskankembali visi dan orientasi dan system Pendidikan bagianak-anak putri. Adapun visi pendidikan di Pesantren Putrikhususnya adalah menyiapkan perempuan kreatif dan produktifberbasis Nisaiyyah, yakni memproses anak perempuan untukmampu menjaga fitrah thobi’iyyah (nature duty), wadhifah manziliyyah(domestic duty), dan wadzifah ijtma’iyyah (sosial duty), sedangkanorientasinya adalah membangun jiwa Tauhid. Sistem yang digunakanadalah system pondok pesantren berkurikulum integrated.