Pelaksanaan self-care assisstance menjadi pelayanan yang merupakan inti dari pelayanan yang diberikan panti wreda bagi lansia. Self-care assisstance adalah pendampingan maupun pemenuhan kebutuhankeseharian bagi lansia, sayangnya pelayanan perawatan lansia ini di Indonesia belum dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan spesifik tiap lansia, serta belum dapat terdokumentasi dengan baik. Jumlah pemberipelayanan perawatan yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan lansia yang ada di panti wreda merupakan salah satu penyebabnya. Kedua hal tersebut saling terkait dan menjadi faktor dalam sulitnyaproses evaluasi yang akan dilakukan terkait dengan kualitas pelayanan di panti wreda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan self-care assistance yang dilakukan oleh pemberi pelayanan perawatan pada lansia, self-care assistance dipandang sebagai suatu intervensi yang setiap hari selalu dilakukan pemberi pelayanan perawatan sehingga dapat dengan mudah menjadi salah satu tolak ukur kualitas pelayanan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini akan dilakukan dengan sampel mahasiswa keperawatan program profesi yang telah menyelesaikan praktik stase gerontik sejumlah 9 mahasiswa. Proses analisa data dilakukan dengan menggunakan teori Krueger dan Casey.Hasil penelitian ini mendefinisikan self-care assisstance, merumuskan tujuan pelaksanaan self-care assisstance, merumuskan bentuk-bentuk tindakan self-care assisstance, kendala yang mungkin muncul, serta saran penatalaksaan kendala pelaksanaan self-care assisstance. Selanjutnya diharapkan dapat dijadikan wacana dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan self-care assisstance pada lansia di panti wreda.