Dalam menjalankan tugas sebagai supervisor, kepala sekolah dapat memilih pendekatan yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi guru dan perlu memperhatikan tingkat kematangan guru. Supervisi tidak didefinisikan secara sempit sebagai satu cara terbaik untuk diterapkan disegala situasi melainkan perlu memperhatikan kemampuan individu, kebutuhan, minat, tingkat kematangan individu, karakteristik personal guru, semua itu dipertimbangkan untuk menerapkan supervisi. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti tertuang pada pertanyaan berikut ?apakah pelaksanaan kegiatan supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan kemampuan guru kelas dalam melakukan kegiatan penilaian hasil belajar. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan peran serta kepala SDN 02 Gunung Tuleh dalam memfasilitasi para guru yang dihadapkan dengan kesulitan teknis pengelolaan pembelajaran, yang akan memberi dampak kurang baik terhadap proses dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian adalah guru kelas di SDN 02 Gunung Tuleh yang terdiri dari 6 orang guru kelas I s.d guru kelas VI. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah peningkatan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan penilaian hasil belajar siswa Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas ini melalui beberapa teknik, yaitu teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum dilakukan tindakan dan sesuadah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar. Guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi/pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar dari siklus ke siklus . Pada siklus I nilai rata-rata capaian secara klasikal dari 42,82 dengan kategori KURANG, meningkat menjadi 67,82 dengan kategori CUKUP serta pada siklus terakhir menjadi 86,11 dengan kategori BAIK, dan secara individual per guru dari 2 orang atau 33,33% pada siklus pertama meningkat menjadi 100% atau 6 orang guru pada siklus terakhir