Benarlah, pembicaraan tentang wawasan kebangsaan suatu negara akan senantiasa menarik dan aktual; hal ini disebabkan karena seiring dengan perjalanan suatu negara maka wawasan kebangsaannya akan senantiasa ikut berproses. Tentu saja tak terkecuali untuk wawasan kebangsaan Indonesia.       Itulah sebabnya maka pembicaraan tentang wawasan kebangsaan Indonesia, baik dalam bentuk temu ilmiah maupun semi-ilmiah,  tidak henti-hentinya dilaksanakan dari waktu ke waktu.  Lembaga Pengkajian Kebudayaan (LPK) Tamansiswa yang baru-baru ini menyelenggarakan sarasehan kebudayaan tentang wawasan kebangsaan adalah merupakan salah satu dari rangkaian pembicaraan tersebut.       Hadirnya Panglima ABRI Try Sutrisno beserta empat menteri;    masing-masing adalah Menhankan  Benny Moerdani, Menpen Harmoko, Menko Kesra Supardjo Rustam, Menmudperdag J.S Djiwandono, ditambah Kalitbang Deplu Hasjim Djalal dalam acara sarasehan tersebut tentu memberi makna dan bobot pembicaraan yang tersendiri.       Jangan dilupakan hadirnya para pemikir dan pelaku politik kita seperti Rahmat Witular, Suka Waluyo, Husein Naro,  Ki Suratman, Alfian, Abdulrrachman Suryomihardjo,  Pranarka, Christine Hakim, Eros Jarot, Bagong Kussudiardjo, Tuti Adithama, Djisman Simandjuntak, Kwik Kian Gie, Karmani, Jacob Utama, Harry Tjan Silalahi, dan lain-lain sudah barang tentu telah memberi vareasi yang konstruktif dalam pembicaraan tersebut.