Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang peneliti temukan di SLB Al-Azhar Bukittinggi, seorang anak tunagrahita sedang kelas D4/C1 mengalami masalah dalam memasang baju. Dari hasil asesmen terlihat anak kesulitan dalam memasang baju. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk meingkatkan keterampilan memasang baju melalui metode modeling pada anak tunagrahita sedang di SLB Al- Azhar Bukittinggi.Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu eksperimen dengan metode Single SubjectResearch (SSR), dengan desain A-B-A dan teknis analisis data menggunakan analisis visual grafik. Subjek penelitian ini adalah anak tunagrahita sedang kelas D4 C1, yang mana anak diminta melakukan lima belas kegiatan memasang baju dalam setiap kali pengamatan. Penilaian dalam penelitian ini diukur dengan persentase.Pada kondisi baseline (A1) pengamatan dilakukan enam kali dengan mean level 24,42 kecenderungan arah meningkat (+), kondisi intervensi (B) pengamatan dilakukan sembilan kali dengan mean level 74,05 kecenderungan arah meningkat (+), dan kondisi baseline (A2) pengamatan dilakukan enam kali dengan mean level 91,11 kecenderungan arah juga meningkat (+). Target behavior memiliki overlap data pada kondis baseline (A1) dan intervensi (B) adalah 0%, dan overlap data fase baseline (A2) dan intervensi (B) adalah 16%, ini menunjukkan semakin kecil persentase overlape maka semakin baik pengaruh intervensi terhadap perubahan target behavior dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode modeling dapat meningkatkan keterampilan memasang baju pada anak tunagrahita sedang di SLB Al-Azhar Bukittinggi. Peneliti menyarankan pada guru dan peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan metode modeling untuk meningkatkan keterampilan memasang baju pada anak tunagrahita sedang.