AbstrakBerdasarkan hasil refleksi pertama, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis cerita siswa di kelas tujuh-D SMPN 2 Gedangan Sidoarjo rendah. Rata-rata skor keterampilan siswa dalam menulis cerita adalah 68,85 dan pencapaian skor standar adalah 51,42%. Munculnya masalah-masalah tersebut disebabkan oleh (1) siswa tidak mampu menghasilkan ide atau konsep dalam penulisan cerita, (2) siswa tidak mampu menulis cerita secara harmonis, (3) siswa belum mampu menulis cerita dengan menggunakan kalimat yang bagus. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menerapkan model seri gambar. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa di kelas tujuh SMPN 2 Gedangan Sidoarjo melalui penerapan model seri gambar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMPN 2 Gedangan Sidoarjo pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes menulis, angket, dan observasi yang dianalisis dengan teknik deskriptif dan statistik deskriptif. Berdasarkan analisis data pada siklus pertama, dapat diketahui bahwa rata-rata skor dalam keterampilan menulis cerita adalah 78,60 dan pencapaian skor standar adalah 71,42%. Rata-rata keterampilan menulis cerita pada siklus kedua adalah 83,74 dan pencapaian skor terstandarisasi adalah 91,42%. Antara kondisi pertama dalam siklus pertama, ada peningkatan rata-rata penulisan cerita. Itu 9,75 dan pencapaian skor standar adalah 20%. Antara siklus pertama dan siklus kedua, terjadi peningkatan rata-rata keterampilan menulis cerita sebesar 5,15 dan peningkatan pencapaian skor terstandarisasi adalah 20%. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa model seri gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa di kelas tujuh-D SMPN 2 Gedangan Sidoarjo. Kata kunci: keterampilan menulis cerita, model seri gambar