Portland Composite Cement (PCC) memiliki mineral tambahan seperti fly ash, pozzolan, batu kapurkualitas tinggi dan gypsum, sehingga tingkat kematangan dan tegangannya berbeda dengan Ordinary PortlandCement (OPC). Pada percobaan ini akan dilakukan pengujian terhadap benda uji silinder dari kedua jenis semenmasing-masing pada umur 24 jam, 3, 7, 14, 21, 28, 35, dan 40 hari. Pengujian dilakukan menurut SNI 03-6805-2002(Metode Pengujian untuk mengukur nilai kuat tekan. Beton pada umur awal dan memproyeksikan kekuatan padaumur berikutnya). Pada Ordinary Portland Cement (OPC), dari hasil proyeksi pada pengujian umur 28 haridiperoleh nilai kuat tekan beton sebesar 198,885 kg/cm2. Sedangkan dari hasil pengujian secara konvensionaldiperoleh nilai kuat tekan beton sebesar 217,140 kg/cm2. Adapun persentase perbedaan adalah sebesar 8,407% <10%. Hasil tersebut masih dalam rentang yang diijinkan. Pada Portland Composite Cement (PCC), dari hasilproyeksi pada pengujian umur 28 hari diperoleh nilai kuat tekan beton sebesar 190,210 kg/cm2, sedangkan dari hasilpengujian secara konvensional diperoleh nilai kuat tekan beton sebesar 215,157 kg/cm2. Adapun persentaseperbedaan adalah11,6% >10%, hasil tersebut tidak dalam rentang yang diijinkan. Kekuatan hasil proyeksi padaumur 28 hari berdasarkan pengujian pada umur awal masih kurang teliti, hal tersebut dikarenakan peralatan yangdigunakan merupakan peralatan alternative. Dari hasil percobaan ini diperoleh bahwa pada umur awal ( di bawah 28hari), kematangan Ordinary Portland Cement (OPC) lebih cepat daripada Portland Composite Cement (PCC)sedangkan pada umur akhir (setelah 28 hari), kematangan Portland Composite Cement (PCC) menjadi lebih cepatdaripada Ordinary Portland Cement (OPC).Kata kunci: tingkat kematangan, tegangan , Ordinary Portland Cement, Portland Composite Cement, OPC danPCC.