Penelitian ini didasarkan atas terjadinya kesenjangan dalam penerapan teknologi pertanian, pemerintah menerapkan sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen sekolah lapangan bagi petani dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilannya. Penelitian ini menggunakan metode kasus.  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa : Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan telah efektif sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dalam menyelenggarakan sekolah telah terjadi perubahan prilaku petani/siswa terlihat pada penerapan teknologi usahatani padi sawah, perubahan kebiasaan bertani yang tradisional menjadi lebih maju ditambah lagi dengan timbulnya kesadaran pada keamanan bahan pangan yang dihasilkan. Jumlah anggota kelompok tani terus bertambah, petani sudah merasa penting pengetahuan bertani yang efektif dan efisien. Adapun yang menghambatnya waktu belajar berubah, kondisi peserta SL, Memiliki latar belakang pendidikan, umur, status sosial dan ekonomi serta  budaya yang berbeda-beda yang mengakibatkan pada kecepatan dalam menerima materi sekolah menjadi berbeda pula.