Karya sastra yang berjenis drama menjadi mimik untuk jendela kehidupan nyata. Dalam naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin tergambar bagaimana idealisme yang tinggi mampu dipatahkan oleh pahitnya kehidupan. Mental serta keteguhan hati nurani dipertaruhkan di atas sebuah idealisme. Penulis mengkaji salah satu naskah drama, yaitu naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin melalui pendekatan prakmatik dari sudut pandang psikologi. Karena dalam naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin terdapat konflik batin yang sangat rumit. Sumber data penelitian di dapat dari kutipan-kutipan dialog naskah drama Badai Sepanjang Malam karya Max Arifin. Metode yang digunakan penulis memakai metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan hal tersebut penulis berharap dapat memberikan kajian yang objektif. Literary works that are of the type of drama become the expression for the window of real life. In the drama drama Badai Sepanjang Malam Max Arifin's work illustrates how high idealism can be broken by the bitterness of life. Mental and perseverance are at stake above an idealism. The author examines one of the drama scripts, namely the drama script Badai Sepanjang Malam by Max Arifin through a pragmatic approach from a psychological point of view. Because in the drama script Badai Sepanjang Malam Max Arifin's work contains a very complicated inner conflict. The source of research data can be obtained from dialogues from Max Arifin's drama drama dialogues by Badai Sepanjang Malam. The method used by the author uses descriptive qualitative research methods. With this the authors hope to provide an objective study.