Telah diketahui bahwa iradiasi gamma dosis 90 Gy padakepompong lalat buah Bactrocera carambolae (Drew & Hancock) dapat menyebabkan kemandulan pada lalat jantan dewasa, namun belum banyak diinformasikan penyebab terjadinya kemandulan. Untuk mengetahui hal tersebut, telah diteliti perubahan morfologisdan histologis yang terjadi pada alat reproduksi jantan (testis) lalat mandul sebagai akibat iradiasi gamma. Kepompong umur 9 hari diradiasi dengan sinar gamma 90 Gy dan lalat jantan umur 7 hari dan 14 hari yang muncul dari kepompong dibedah, untuk diisolasi testisnya. Testis dari lalat iradiasi dan lalat normal kemudian diamati morfologinya, dan diukur panjang dan lebarnya di bawah mikroskup, masing-masing dengan 10 kali ulangan. Irisan testis kedua umur lalat tersebut diamati struktur histologinya dibawah mikroskup perbesaran 400 x.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada jaringan alat reproduksi akibat iradiasi, sehingga pertumbuhannya terganggu terlihat dari ukuran testis lalat iradiasi mengecil sementara testis lalat normal membesar. Pada umur 7 hari panjang dan lebar testis lalat iradiasi masing-masing lebih kecil 25,9% dan 30,2%, dibandingkan testis lalat normal,sementara pada umur 14 hari perbedaannya menurun lebih besar, yaitu 39.20% dan 44.42%. Kemandulan pada lalat jantan iradiasi terjadi karena adanya kerusakan pada sel-sel germinal yang menyebabkan proses spermatogenesis terganggu. Selain ukuran testis yang lebih kecil, pengamatan menunjukkan bahwa  pada preparat testis iradiasi ditemukan adanya sel-sel germinal yang mati. Perubahan morfologi dan ukuran testis ini juga merupakan ciri yang membedakan antara lalat normal dan lalat mandul iradiasi.