Indonesia pada tahun 1990- 2025 akan mempunyai kenaikan jumlah lanjut usia sebesar 414%, suatu angka paling tinggi diseluruh dunia. Usia lanjut membawa konsekuensi meningkatnya berbagai penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah hipertensi yang sering disebut the silent killer. Data tekanan darah di bulan November- Desember 2011 diperoleh bahwa sekitar 60% dari 115 lansia di Unit Rehabilitasi SosialPucanggading Semarang menderita hipertensi. Kombinasi dari terapi musik dan senam lansia merupakan salah satu penanganan non farmakologi untuk hipertensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keefektifan kombinasi musik gamelan laras pelog dan slendro serta senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental denganrancangan penelitian one group (pretest- posttest) design. Penelitian dilakukan pada 20 responden melalui teknik purposive sampling pada bulan Februari 2012 di Unit Rehabiltasi Sosial Pucanggading Semarang.Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tekanan darah secara langsung. Analisis hasil penelitian menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan tekanandarah sistol dan diastol yang signifikan (p value 0.0001) dengan taraf  kesalahan (α) 0.05 yaitu dari 163,25 mmHg menjadi 146,75 mmHg dan dari 100,50 mmHg menjadi 89,25 mmHg. Kombinasi musik gamelan laras pelog dan slendro serta senam lansia efektif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Terapi ini direkomendasikan bagi dunia keperawatan sebagai salah satu alternatif dari keperawatan holistik dalam penanganan hipertensi pada lansia.