Bencana Sentani yang baru saja terjadi mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur dan terdapat banyak korban luka, meninggal dan hilang. Namun, bencana tidak hanya soal kerusakan, kerugian dan kehilangan. Bencana juga tentang para penyintas yang harus berjuang melanjutkan hidup di daerah Sentani dengan segala kerentanan yang dialami akibat bencana tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini mengkaji kerentanan sosial yang muncul pasca bencana terkhusus pada masyarakat Nelayan Kampung Nendali yang terkena luapan air Danau Sentani. Penelitian ini dikaji menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menggali informasi berdasarkan pengalaman penyintas bencana luapan air Danau Sentani. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa informan penyintas bencana luapan air Danau Sentani secara aspek dari dalam diri menunjukkan kerentanan yang rendah karena telah memiliki kesadaran dan kemampuan dalam menghadapi bencana dengan karakter yang sama. Sedangkan dari aspek dari luar diri terutama dari level institusi jaringan politik dan sosial menujukkan kerentanan yang sangat tinggi karena kesadaran dari pihak institusi dan dinas terkait masih rendah dalam menyiapkan masyarakat Kampung Nendali menghadapi bencana serta lambat dalam melakukan pemulihan pasca bencana.