Sumber air dalam sistem penyediaan air merupakan satu komponen yang mutlak harus ada, karena tanpa sumber air sistem penyediaan air tidak akan berfungsi. PDAM Kota Balikpapan memiliki 9 Instalasi Pengolahan Air (IPA) aktif beroperasi meliputi IPA Batu Ampar 500 L/det, IPA Mini Manggar 20 L/det, IPA Kampung Damai 440 L/det, IPA Gunung Sari 110 L/det, IPA Teritip 50 L/det, IPA Prapatan 50 L/det, IPA Gunung Tembak 10 L/det, IPA ZAMP Korpri 10 L/det, IPA Kampung Baru 50 L/det, dengan total pemenuhan kebutuhan air bersih Kota Balikpapan tahun 2018 sebesar 1.190 L/det. Dari perhitungan Master Plant PDAM Kota Balikpapan, kebutuhan air bersih Kota Balikpapan pada tahun 2015 sebesar 1.624 L/det. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian tentang kebutuhan air bersih Kota Balikpapan tahun 2018, dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui berapa jumlah kebutuhan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat Kota Balikpapan dan kemampuan sumber-sumber air di Kota Balikpapan untuk menyediakan air bersih. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2018 kebutuhan air rata-rata sebesar 1.620 L/det, kebutuhan air max day sebesar 1.782 L/det dan kebutuhan jam puncak mencapai 2.430 L/det, sedangkan kapasitas IPA terpasang tahun 2018 sebesar 1.190 L/det sehingga cakupan pelayanan sebesar 76,70%. Pada tahun 2020 kebutuhan air rata-rata sebesar 1.723 L/det, kebutuhan air max day sebesar 1.896 L/det dan kebutuhan jam puncak mencapai 2.585 L/det, apabila kapasitas IPA terpasang tahun 2018 sebesar 1.190 L/det tidak ditingkatkan maka akan berpengaruh dengan penurunan cakupan pelayanan, mengingat berdasarkan Ditjen Cipta Karya (1997), Kota Balikpapan masuk dalam kategori kota besar dengan kriteria cakupan pelayanan sebesar 90%, sehingga seiring dengan pertambahan penduduk maka cakupan pelayanan akan air bersih diharapkan juga meningkat, mengingat pada tahun 2025 kebutuhan air rata-rata sudah mencapai 2.012 L/det, kebutuhan air max day sebesar 2.213 L/det dan kebutuhan jam puncak mencapai 3.018 L/det, sehingga diperlukan penambahan sistem penyediaan air bersih mengikuti laju pertumbuhan penduduk.