Kompleks musuh alami hama Brontispa longissima Gestro (Coleoptera : Chrysomelidae),  keanekaragaman hayati dan komposisi artropoda telah di pelajari pada ekosistem kelapa di Desa Toboli, Pelawa, Bambalemo, Lemusa, Olo Baru dan Olaya, Kecamatan Parigi Provinsi Sulawesi Tengah dari bulan November 2007 sampai dengan Pebruari 2008. Daun pucuk yang terserang diambil dari 10 pohon pada setiap desa secara acak dengan metode transek pada setiap jarak 300 m. Musuh alami yang ditemukan dikelompokkan sebagai predator, parasitoid dan entomopatogen. Musuh alami yang potensial, yaitu predator cocopet Chelisoches morio Ferrier (Dermaptera: Chelisochidae), semut (Hymenoptera: Formicidae) parasitoid Tetrastichus brontispae Ferrier (Hymenoptera: Eulopidae) dan cendawan Metarhizium anisopliae var. anisopliae (Moniliales: Hypomycetes) sebagai entomopatogen pada larva, pupa, dan imago. Indeks Shannon ordo 0,272 sampai 0,373 dan rata-rata 0,314 ± 0,038, famili 0,297 sampai 0,436 dan rata-rata 0,366 ± 0,054, menunjukkan diversitas artropoda yang rendah (<1) seperti terjadi pada kondisi eksplosi hama. Pada saat penelitian populasi hama Brontispa pada kondisi eksplosi, selain diversitas rendah komposisi artropoda didominasi oleh hama (74,7%), selebihnya predator (24,5%), parasitoid (0,73%) dan polinator (0,03%).