ABSTRAK Akuntansi merupakan salah satu sub-kebudayaan. Sekelompok manusia yang secara langsung terlibat di dalamnya adalah para akuntan yang merupakan anggota profesi. Bagaimanapun, para akuntan tidak hanya berada di dalam suatu lingkungan yang sempit, yaitu profesinya, tetapi meraka juga berada di dalam lingkungan yang lebih luas, yakni sebagai anggota masyarakat di negaranya. Bagaimana kebudayaan di negara tersebut tentu akan dianut oleh para anggota masyarakatnya termasuk para anggota profesi akuntansi. Oleh karena itu akuntansi banyak dipengaruhi oleh kebudayaan suatu negara dimana ia dipakai. Empat dimensi kebudayaan suatu negara kiranya dapat dipakai untuk meninjau dan menilai kondisi profesi akuntansi dalam arti luas. Hal ini dapat dilihat melalui hubungannya dengan keempat dimensi akuntansi, yaitu Profesionalisme, Keseragaman, Konservatisme, dan Kerahasiaan (Pengungkapan). Keempat dimensi ini merupakaa dimensi-dimensi penting dalam akuntansi.  ABSTRACT Accounting is one of the sub-culture. A group of people who are directly involved in it is the accountants who are members of the profession. However, the accountant not only be in an environment that is narrow, the profession, but they also are in the wider environment, namely as a member of society in his country. How culture in the country will certainly be embraced by members of the community, including members of the accounting profession. Therefore accounting heavily influenced by the culture of a country where it is used. Four dimensional culture of a country would be used to review and assess the condition of the accounting profession in the broadest sense. It can be seen through its relationship with the four dimensions of accounting, namely professionalism, uniformity, conservatism, and Confidentiality (Disclosure). These four dimensions are dimensions important in accounting. Kata kunci: profesionalisme, keseragaman, konservatisme, kerahasiaan