Produksi semen yang semakin meningkat turut berkontribusi dalam pencemaran CO2. Oleh karena itu perlu ada kajian untuk meneliti bahan lain pengganti semen yang lebih ramah lingkungan, salah satu bahan yang berpotensi adalah fly ash. Fly ash adalah limbah pembakaran batu bara yang mengandung silica dan alumina mencapai 80% dan bersifat pozzolan. Sebagai subituen semen, penggunaan fly ash dengan kadar tinggi (>50%) disebut dengan High Volume Fly Ash Concrete (HVFAC). Pada penelitian ini akan dikaji tentang pengaruh kadar fly ash 60% pada beton HVFA-SCC terhadap karakteristik beton yang dihasilkan. Pada pegujian ditambahkan kekangan teflon dan grease dengan tujuan untuk mereduksi friksi yang terjadi antara plat mesin uji dengan permukaan benda uji. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel yang digunakan adalah HVFA-SCC kadar 60% dan beton normal sebagai pembanding. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan HVFA-SCC 60% masih lebih kecil dibandingkan dengan beton normal. Rata-rata kuat tekan HVFA-SCC 60% sebesar 21,871 Mpa sedangkan beton normal sebesar 24,070 Mpa. Penambahan restraint teflon dan grease menghasilkan keruntuhan yang merata pada benda uji.