Fenomena masih terdapat guru yang kurang memberikan reward kepada peserta didik selain dengan memberikan nilai dan lebih banyak pusnishment yang tidak bersifat edukatif kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran atau kesalahan sehingga kurangnya implementasi budaya kompetisi di kalangan peserta didik. Implementasi budaya kompetisi melalui pemberian reward and punishment dalam proses pembelajaran terdapat dua hal yang berperan yaitu sumber daya manusia yang berkualitas terutama guru, dan budaya sekolah, nilai-nilai, sikap dan perilaku positif yang dikembangkan di lingkungan sekolah yang mengacu pada 4 aspek yaitu semangat kerja keras semangat berkompetisi dipadukan dengan semangat kooperasi, kebiasaan berpikiran positif atau positive mind set dan sikap sportif atau sportifitas. Implementasi budaya kompetisi melalui pemberian reward and punishment dalam pembelajaran tersebut harus didukung oleh para pengampu (stakeholder) pendidikan, terutama di sekolah. Hal tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang guru dalam menghadapi peserta didik dalam situasi dan kondisi apapun khususnya dalam mengembangkan budaya kompetisi di kalangan peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena secara kejiwaan pada dasarnya kenakalan peserta didik merupakan bentuk ekspresi dari keinginan mereka untuk menunjukkan eksistensi diri kepada lingkungan sekitar sehingga menimbulkan kemauan untuk berkompetisi menjadi terhambat apalagi melakukan kolaborasi dalam pembelajaran.