Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Interaksi sosial antara sesama siswa difabel dan guru. 2) kendala-kendala dalam melakukan interaksi sosial antara sesama siswa difabel dan guru. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan kriteria yaitu guru yang mengajar di SMPLB/ SMALB minimal 10 tahun dengan jumlah informan sebanyak 8 guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa difabel melakukan interaksi sosial dengan sesama siswa difabel dalam bentuk assosiatif dan dissosiatif. Adapun bentuk assosiatif seperti melakukan kerjasama saat praktek membedakan benda padat dan benda cair, kerjasama dalam membersihkan hasil karya pada mata pelajaran keterampilan, kerjasama dalam permainan futsal dan bentuk dissosiatif seperti persaingan dalam mengerjakan ujian dengan cepat dan memenangkan pertandingan dalam praktek pembelajaran olahraga. Proses akomodasi dilakukan oleh guru yaitu memberi tugas tambahan, memanggil nama siswa yang ribut dan menegur siswa yang mengganggu temannya. Adapun beberapa hambatan dalam melakukan interaksi sosial diantara sesama siswa difabel dan guru yaitu sulit memahami/ memaknai, belajar atau merespon tergantung suasana hati, harus menggunakan bahasa sederhana, harus berbicara dengan singkat dan jelas, sering bertikai antara perempuan dan laki-laki dalm hal saling mengejek yang menyebabkan perempuan kadang ngambek dan diam, mereka hanya mendengarkan orang-orang yang terbiasa dengannya seperti orang tua, guru yang mengajar dikelasnya dan kepala sekolah.