Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang dihuni oleh tiga etnis utama yaitu suku Sasak, Samawa, dan Mbojo. Beberapa permasalahan memicu konflik antar etnis di Nusa Tenggara Barat sehingga menyebabkan timbulnya kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui akar permasalahan terjadinya konflik antar etnis di Nusa Tenggara Barat; 2) mengetahui cara menyikapi bencana sosial konflik antar etnis; 3) merumuskan konsep nilai-nilai pancasila sebagai dasar pembelajaran mitigasi bencana sosial konflik antar etnis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan historiografi. Data dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis terutama yang berkaitan dengan kejadian konflik antar etnis di NTB pada masa lampau. Hasil penelitan menunjukkan: 1) latar belakang konflik antar etnis di NTB didominasi oleh kurangnya komunikasi, adanya kepentingan, keterlibatan emosi, dan lemahnya kontrol diri sehingga masyarakat mudah terprovokasi; 2) bencana sosial konflik antar etnis dapat disikapi atau diantisipasi dengan pembelajaran di sekolah, terutama menggunakan media video, sehingga diketahui bagaimana konflik antar etnis itu terjadi, apa saja kerugian yang ditimbulkan, menyimpulkan dan memberikan saran positif dalam mengatasi konflik antar etnis melalui diskusi kelompok; 3) konsep nilai-nilai pancasila yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran untuk meminimalisasi konflik antar etnis antara lain meyakini keesaan Tuhan sang pencipta lingkungan dan alam semesta beserta isinya, saling menjaga ketertiban, menghargai pendapat orang lain, saling tolong menolong bila terjadi konflik dan tidak merusak lingkungan serta fasilitas umum lainnya.