Dewasa ini persaingan di industri elektronik termasuk industri manufakturing sangat ketat. Tingginya pertumbuhan di industri ini adalah salah satu alasan mengapa persaingan begitu ketat. Biaya murah adalah kunci sebagai salah satu keunggulan bersaing untuk memenangkan kompetisi. PT. Sharp Semiconductor Indonesia sebagai salah satu perusahaan global Jepang juga terus meningkatkan keunggulan bersaing dengan melakukan perbaikan terus menerus. Metode yang dipergunakan adalah lean six sigma. Metode Lean Six Sigma mencoba menggabungkan antara konsep Lean Manucaturing dengan Six Sigma. Six Sigma sendiri menggunakan urutan proses define, measurement, analisis, improvement dan control (DMAIC) dalam menyelesaiakan masalah. Konsep Lean Manufacturing dimasukkan dalam tahap define. Hologram Laser 4.8 (HL 4.8) adalah salah satu produk komponen elektronik yang umum di pakai secara luas di produk elektronik, seperti pembaca CD/DVD, Blue ray, pembaca barcode, serat optic, dan sebagainya. Di PT SSI, produktifitas produk ini adalah salah satu yang tidak bisa memenuhi target manajemen perusahaan. Yield produksi hanya 92.17% dari target manajemen 98.8%. Level nilai sigma juga hanya pada level 1,4482 dan prosentase NG Drop hanya 0,62% sepanjang Januari-Desember 2013. Perbaikan dilakukan dengan Lean Six Sigma, yield produksi naik dari 92,17% ke 99,88%. Level Sigma naik dari 1,4482 to 2,9730. Prosentase produk cacat NG Drop turun dari 0,62% to 0,036%. Kata kunci: DMAIC, Lean Six Sigma, NG Drop, Yield