Latar Belakang: Salah satu area kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter adalah mawas diri danpengembangan diri. Self assessment merupakan komponen penting dalam pengembangan diri. Mahasiswa yang sudahmampu melakukan self assessment pada satu komponen kompetensi klinik dengan baik, belum tentu mampu melakukanself assessment dengan mengintegrasikan seluruh komponen kompetensi klinik.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self assessment dengan kompetensi klinikmahasiswa kedokteran.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang dianalisis denganuji statistik yang meliputi analisis univariat, dan analisis bivariat terhadap variabel antara adanya self assessment dankompetensi klinik mahasiswa kedokteran. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 mahasiswa kedokteran semester ke7.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutivesampling.Hasil Penelitian: Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yangsignifikan antara self assessmen dan kompetensi klinik mahasiswa kedokteran (p=0.643).Kesimpulan: Self assessment terhadap kompetensi klinik belum dapat memberikan gambaran kompetensi klinik yangsebenarnya dimiliki oleh mahasiswaKata kunci: self assessment, kompetensi klinik, mahasiswa kedokteran