Pemasangan alat pengendali kecepatan vertikal di area permukiman menimbulkan dampak kebisingan dan ketidaknyamanan bagi penduduk yang tinggal disekitarnya. Alat pengendali kecepatan vertikal dapat membatasi kecepatan kendaraan yang melewatinya. Peningkatan kebisingan dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan yang melewati speed bump dan dimensi tinggi speed bumps beragam. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dibantu analisis program SPSS 17 dan metode analisis data 85 persentil. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan 5 lokasi jalan di Surakarta meliputi peningkatan kebisingan (dBA), penurunan kecepatan (km/jam) dan dimensi tinggi speed bump (cm) dengan objek yang diamati sepeda motor dan mobil. Hasil analisis menjelaskan bahwa variabel bebas penurunan kecepatan/X1 (cm) memiliki pengaruh yang kecil terhadap variabel terikat peningkatan kebisingan/X2 (dBA), sehingga variabel bebas penurunan kecepatan dihilangkan dalam analisis metode stepwise (SPSS 17). Diperoleh model yang paling memenuhi uji statistik untuk sepeda motor adalah Y = -0,891 + 0,487X2 dengan R2 = 0,730 dan untuk mobil Y = 0,707 + 0,253X2 dengan R2 = 0,644, dimana Y adalah peningkatan kebisingan pada sepeda motor dan mobil (dBA) dan X2 merupakan dimensi tinggi speed bump (cm). Model ini berlaku pada kondisi jalan perkerasan aspal di area permukiman dengan lebar jalan 3,00 m 3,32 m yang terdapat alat pengendali kecepatan vertikal berupa speed bump dengan pemasangan secara tunggal yang terbuat dari bahan beton dengan ukuran tinggi beragam dan lebar antara 57 cm 63 cm.