Latar Belakang : Merokok merupakan faktor risiko beberapa macam penyakit. Salah satu mekanisme yang berperan penting adalah proses aterotrombosis. Proses ini dapat dipicu oleh agregasi trombosit. Nikotin dan senyawa oksidan yang terkandung dalam rokok merangsang ekskresi metabolit tromboksan dan menghambat pelepasan senyawa nitric oxide, yang memiliki peran dalam peningkatan aktivitas trombosit.Tujuan : Membuktikan hubungan antara lama merokok dengan agregasi trombosit serta hubungan antara jumlah batang rokok/hari dengan agregasi trombosit pada mahasiswa di lingkungan Universitas Diponegoro.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Subyek penelitian yaitu 22 pria perokok dari kalangan mahasiswa di lingkungan Universitas Diponegoro. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Pemeriksaan agregasi trombosit dilakukan dengan metode sediaan apus darah tepi. Pengambilan sampel darah dilakukan setelah 12 jam puasa. Analisis data penelitian menggunakan uji korelasi Pearson dan uji Spearman.Hasil : Terdapat 22 pria perokok yang sehat dengan rerata usia 21±2 tahun. Subyek merokok rata-rata sebanyak 10±6 batang per hari selama 54±32 bulan. Nilai rerata agregasi trombosit sebesar 68±8% dengan interpretasi normoagregasi. Hasil analisis uji Pearson antara lama merokok dengan agregasi trombosit tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p=0,189, p>0,05). Hasil analisis uji Spearman antara jumlah rokok/hari dengan agregasi trombosit tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p=0,439, p>0.05).Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama merokok dengan agregasi trombosit, serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah batang rokok/hari yang dikonsumsi dengan agregasi trombosit pada mahasiswa di lingkungan Universitas Diponegoro.