Latar Belakang: Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi. Hormon estrogen dan progesteron memberikan umpan balik, terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Perubahan tekanan darah tinggi dapat terjadi pada 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal suntik dengan tekanan darah. Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik di Wilayah kerja Puskesmas Leyangan. Tehnik sampling dengan accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 92 akseptor KB suntik. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan chi square. Hasil: Lebih dari sepertiga responden memiliki tekanan darah systole tinggi (35.9%) dan tekanan diastole tinggi (27.2%), menggunakan kontrasepsi suntik kombinasi (52.2%). Ada hubungan antara penggunaan jenis kontrasepsi suntik dengan tekanan darah systole, namun tidak ada hubungan antara penggunaan jenis kontrasepsi suntik dengan tekanan darah diastole (p=0.037, p=0.165). Kesimpulan: Kontrasepsi hormonal suntik kombinasi tidak terlalu berpengaruh dalam tekanan darah, sehingga lebih aman digunakan untuk mencegah kehamilan. Keywords: Kontraseosi hormonal, Tekanan darah.