Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak. Di Kecamatan Seputih Agung, dari 9 desa, terbanyak ditemukan kasus diare Desa Simpang Agung 315 kasus. Penyakit berbasis lingkungan seperti diare dapat ditimbulkan oleh keadaan sarana sanitasi dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian diketahui hubungan kondisi saluran pembuangan air limbah, sarana air bersih dan jamban dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah 2015.Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi seluruh Rumah Tangga yang memiliki balita berjumlah 844 KK. Sampel 271 KK, pengambilan sampel dengan random sampling sederhana. Analisis data yang digunakan uji Chi Square dengan confdent interval (CI) 95%.Hasil penelitian menunjukkan kategori yang memenuhi syarat adalah Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) 223 responden (82,3%), sarana air bersih 186 responden (68,6%), jamban 187 responden (69,0%). Balita mengalami diare 110 responden (40.6%). Ada hubungan SPAL (p=0,000, OR 9,277), sarana air bersih (p=0,000, OR 5,108), jamban (p=0,000 OR 6,85) dengan kejadian diare pada balita. Disaran pada petugas kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan tentang sarana sanitasi lingkungan rumah tangga yang baik sehingga masyarakat dapat menyedikan sarana sanitasi dasar yang sesuai dengan kesehatan.Kata kunci: SPAL, sarana air bersih, jamban, diare.