Latar Belakang: Lari adalah salah satu olahraga pilihan untuk menjaga kebugaran dan bekompetisi saat ini. Kecepatan lari dipegaruhi panjang langkah dan frekuensi langkah. Kedua hal tersebut dipengaruhi beberapa karakteristik antropometri seperti berat badan, tinggi badan, panjang tungkai, serta kekuatan otot tungkai. Tujuan: Mengetahui hubungan antara beberapa karakteristik antropometri tungkai (besar Q-angle, selisih besar Q-angle kanan-kiri, panjang cruris, dan panjang tungkai), kekuatan musculus quadriceps femoris, dan berat cruris beserta pedis dengan kecepatan lari 100 meter mahasiswa FK Undip. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian ini didapatkan dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Data yang telah terkumpul diperiksa kelengkapan dan keberanannya kemudian dianalisis menggunakan analisis  bivariat uji Pearson atau Spearman, dilanjutkan dengan analisis multivariat uji regresi linear. Hasil: Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara besar Q-angle, selisih besar Q-angle kanan-kiri, panjang cruris, panjang tungkai, kekuatan musculus quadriceps femoris, dan berat cruris beserta pedis dengan kecepatan  lari 100 meter. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara beberapa karakteristik antropometri tungkai, kekuatan musculus quadriceps femoris, dan berat cruris  beserta pedis dengan kecepatan lari 100 meter mahasiswa FK Undip.Kata Kunci: besar Q-angle, selisih Q-angle kanan-kiri, panjang cruris, panjang tungkai, kekuatan musculus quadriceps femoris, berat cruris beserta pedis, kecepatan lari 100 meter.