Cermin hidung sapi bali berupa moncong /planum nasolabialis adalah bagian dari hidung yang memiliki struktur kulit tidak berambut dan umumnya berwarna hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan jumlah kelenjar keringat (merokrin) pada moncong sapi bali betina dengan jantan, serta mengetahui pada bagian manakah dari moncong sapi yang memiliki kelenjar keringat paling banyak. Penelitian ini menggunakan sampel moncong (muzzle) sapi bali diambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Pesanggaran Kota Denpasar. Dalam penelitian ini digunakan 10 sampel sapi bali (lima jantan dan 5 betina). Sampel diambil secara acak. Sampel untuk setiap satu ekor sapi diambil dibagian atas nostril moncong secara melintang dan dibagi menjadi tiga bagian. Sampel dibuat preparat histologi dengan pewarnaan HE (hematoksilin dan eosin) untuk selanjutnya diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x. Hasil pengamatan dibawah mikroskop menunjukkan bahwa struktur kelenjar merokrin antara sapi bali jantan dan betina secara struktur sama, terdiri atas lumen, sel sekretori/ sel gelap, myoepitel, dan plasmalema. Jumlah kelenjar merokrin pada sapi bali jantan yang berkulit hitam lebih banyak dibandingkan betina yang berkulit merah bata. Jumlah kelenjar merokrin sapi bali relatif tidak berbeda jauh di berbagai lokasi pada moncong tersebut.