Tulisan ini merupakan bagian proyek TugasAkhir Karya Desain di Program Studi ArsitekturUniversitas Kristen Petra. Bangunan Gereja sebagaiwadah kegiatan spritual agama Katolik, tentu harus dapatmewadahi segala kegiatan peribadahan yang ada didalamnya, sehingga proses pemenuhan kebutuhanspritual seseorang tidak hanya didapatkan dari aktivitasritual agama semata melainkan melalui fisik lingkungansekitarnya. Gereja harus memiliki tingkat fungsional baiksecara fisik maupun psikis. Secara fisik, ruangmemberikan kontribusi sebagai wadah yang sesuaidengan kegiatan di dalamnya,terutama terkait dengankondisi lokal/setempat.Religiolitas tentunya tidak asing jugadengan istilah Kejawen di pusat Jawa. Daerah JawaTengah menjadi salah satunya wilayah yang masihmenjadi pusat kehidupan religius yang masihmenjunjung tinggi hubungan manusia dengan Tuhan.Oleh karena itu, sangatlah penting untukmempertibangkan keberadaan sebuah bangunanibadah/gereja yang sangat memperhatikan lingkungansekitar, dimana budaya yang masuk (inkulturasi)Gereja Katolik dapat menjadi acuan yang baik untukmasa depan Gereja, tentunya di Indonesia.