Anak balita merupakan kelompok rawan gizi, sehingga apabila asupan gizinya tidak sesuai kebutuhan, akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Laporan Puskesmas Pekalongan Lampung Timur bulan Maret 2013, ada 14 balita status gizi kurang dan 3 balita dicurigai gizi buruk. Hasil pre-survey peneliti tanggal 13 Pebruari 2014 di Desa Adirejo Kecamatan Pekalongan, diperoleh data bahwa dari 15 ibu yang diberi pertanyaan tentang gizi balita, 5 orang (30%) tidak mengerti tentang gizi balita dan tidak mengetahui tanda-tanda masalah gizi pada balita. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan faktor yang paling dominan berhubungan dengan status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan desain cross-sectional.Responden penelitian adalah seluruh ibu balita yang dalam keadaan sehat maupun yang sedang sakit dan berada di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Lampung Timur dan diambil secara total populasi sebanyak 80 orang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus sampai 16 September 2014. Berdasarkan uji Regresi Logistik Ganda, didapatkan 2 faktor yang berhubungan dengan status gizi anak balita, yaitu pendidikan dengan nilai p=0,000 dan pengetahuan dengan nilai p=0,009. Faktor yang paling dominan berhubungan adalah faktor pendidikan dengan OR= 18,172. Uji interaksi antara pendidikan dengan pengetahuan diperoleh nilai p=0,016, sehingga disimpulkan bahwa adanya interaksi antara pendidikan dengan pengetahuan ibu balita terhadap status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Lampung Timur.